1.3.a.10
RANCANGAN
AKSI NYATA
A. Latar
Belakang
Yang melatar belakangi aksi nyata nilai dan peran guru penggerak ini
adalah:
1. Kebinekaan
bangsa Indonesia sebagi aset dan anugrah dari yang Maha Kuasa sekaligus bisa
menjadi kelemahan bila tidak bisa menjaganya. Menjadi kekuatan apabila perbedaan
itu dikelola dengan bijak, dan dilakukan dengan penuh toleransi. Perbedaan itu
menjadi kelemahan apabila tidak dikelola
dengan baik sehingga menimbulkan konflik yang meruntuhkan kerukunan bangsa.
2. Sikap
toleransi menjadi salah satu pilar yang penting untuk dikembangkan di
lingkungan sekolah karena sistem sosial di dalamnya terdapat berbagai latar
belakang ekonomi, status sosial, lingkungan keluarga, ras, budaya, agama dan
bahasa.
3. Ada
kecenderungan mulai terkikisnya budaya gotong royong dan budaya daerah lainnya
oleh budaya luar yang lebih diminati anak.
4. Dampak
globalisasi dalam segala aspek bisa mempengaruhi tingkat perkembangan anak
kalau tanpa tuntunan yang mendidik..
5. Dipandang
perlu untuk menekan sikap intoleran yang bisa merusak kerukunan negeri ini
dengan program-program penumbuhan karakter toleransi sejak dini melalui dunia
Pendidikan .
6. Kerja
sama yang solid antara tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat harus terus dijaga dan diberdayakan.
B. Maksud
dan Tujuan
1. Maksud
dan Tujuan Umum
Maksud dan tujuan umum dari aksi nyata nilai dan peran guru penggerak
ini adalah:
a. Menumbuhkan
motivasi intrinsik siswa dalam menerima fakta perbedaan dan keberagaman di
tengah masyarakat agar tali persatuan dan kesatuan di Indonesia semakin kuat.
b. Menumbuhkan motivasi intrinsik siswa adalah sebuah
Langkah yang sangat mendasar yang harus dilakukan oleh seorang guru agar
memiliki siswa yang kuat pondasi mentalnya untuk melangkah ke arah yang lebih
jauh lagi. Sehingga memiliki kekuatan bila menghadapi masalah di masa depannya.
c. Mendorong
motivasi intrinsik siswa adalah sebuah upaya untuk membuat siswa mampu
menghadapi permasalahan- permasalahan kompleks, apapun permasalahannya dia akan
mampu menghadapinya termasuk dalam belajar menerima keberagaman dan toleransi
perbedaan. Mengingat masalah pluralisme di Indonesia ini adalah sebuah masalah
yang kompleks, maka ketika siswa sudah
diberi bekal di dalam dirinya menerima perbedaan apapun ia akan kuat dan bisa
mengatasinya dengan bijaksana. Mereka ditanamkan untuk memiliki pemahaman dalam
dirinya bahwa perbedaan adalah anugrah yang harus dihargai.
2. Maksud
dan tujuan khusus
Maksud dan tujuan umum
dari aksi nyata nilai dan peran guru penggerak ini adalah:
a. Menumbuhkan
motivasi intrinsik peserta didik dalam bertoleransi di sekolah.
b. Setiap
orang memiliki watak/karakter yang berbeda- beda. Perbedaan adalah suatu
keindahan yang harus dijaga keberadaannya, Siswa dibiasakan untuk bisa
mengenali perbedaan itu adalah sesuatu yang indah.
c. Keberadaan
keluarga siswa di sekolah relatif beragam ada dari kalangan petani,buruh, pedagang,
guru, tukang ojek, sopir, bidan dan lain- lain. Dari latar belakang keluarga
yang berberagam inilah yang mendorong guru agar dapat menumbuhkan motivasi
intrinsik siswa dalam menerima fakta perbedaan dan keberagaman di sekolah.
d. Siswa
bisa bersosialisasi dengan semua warga sekolah tanpa melihat perbedaan yang
ada. Saat kegiatan pembelajaran terjadi siswa mengadakan interaksi dengan
kepala sekolah, guru, teman- teman, petugas kebersihan dan para pedagang di
lingkungan sekolah dengan penuh rasa kekeluargaan.Tidak membully teman atau
merendahkan teman yang memiliki keterlambatan.
e. Lingkungan
sekolah adalah lingkungan yang bisa
dijadikan sebagai lingkungan penunjang pembelajaran, untuk pencapaiannya
sekolah harus mampu menyiapkan lingkungan yang asri, tertib dan nyaman yang
berwawasan lingkungan sehingga bisa dijadikan sebagai sumber belajar.
f. Dengan
Lingkungan yang tertata dengan baik, para siswa memiliki kesadaran untuk ikut
memelihara, merawat dan menjaga aneka tanaman yang ada dengan penuh kasih
sayang agar tumbuhan tersebut tumbuh dengan baik
C. Materi
Pembahasan
“Pendidikan
adalah salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh
keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang
diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan”, menurut Prof. Dr. Dedi
Supriadi.
Menurut Singgih D.
Gunarsa, (2008:50) motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak yang
kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuatnmotivasi intrinsik
yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar kemungkinan ia memperlihatkan
tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan.
Keberagaman adalah
suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai
bidang.
Toleransi atau Toleran secara
bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti
dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu
perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang
menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
D. Rencana
program
Rencana program dari
aksi nyata nilai dan peran guru penggerak ini adalah:
1.
Pembiasaan Salam dan Sapa
Dalam setiap kesempatan bila bertemu
dengan siapapun harus mengucapkan salam dan menyapa tanpa mengenal perbedaan
status ataupun lainnya.
2.
Pembelajaran dengan konsep bermain.
Pada tingkat Sekolah Dasar belajar
melalui bermain merupakan teknik pengajaran dan pembelajaran yang sangat
berkesan. Dengan bermain anak akan memperoleh kesenangan dan kebahagiaan yang
alami. Bermain juga dapat diartikan sebagai perantara pendekatan dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan.
Menurut
Singer dalam Martuti (2008: 13), bermain merupakan cara untuk melatih masuknya
rangsangan, baik dari dunia luar maupun dari dalam. Laju stimulasi baik dari
luar maupun dari dalam semakin optimal jika keadaan emosi menyenangkan yang
dapat diperoleh saat anak sedang bermain. Artinya, bermain membuat anak tidak
merenung dan bosan yang disebabkan kurangnya stimulus atau rangsangan. Melalui
bermain, anak dapat mengekspresikan dorongan-dorongan kreatifnya, merasakan
objek-objek dan tantangan dalam menemukan sesuatu dengan cara yang baru, serta
mencari hubungan yang padu antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
3.
Penataan sanitasi sekolah
Sanitasi dasar sekolah adalah syarat
kesehatan lingkungan minimal yang harus dipunyai oleh setiap sekolah untuk
memenuhi kebutuhan siswa dan siswi. Ruang lingkup sanitasi dasar yakni sarana
penyediaan air bersih, sarana jamban, sarana pembuangan sampah, dan sarana
pembuangan air limbah.
Kondisi sanitasi sekolah saat ini dalam
keadaan memprihatinkan terutama penyediaan air bersih masih terkendala.
4.
Membangun Balai Pangatik sederhana
Mengamati lahan sekolah yang halamannya
lumayan luas, sebagian area bisa dimanfaatkan untuk membangun balai pangatik
sederhana yang bisa dijadikan tempat belajar diluar kelas, untuk bisa
menghilangkan kejenuhan belajar dengan situasi kelas yang monoton. Diharpakn
para orang tua atau donatur tertentu bisa ikut serta dalam pembangunan bale
tersebut.
5.
Menyiapkan kegiatan Penampilan Kreasi
Seni
Dengan kondisi pandemi seperti saat ini
para siswa sudah terlihat jenuh dengan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
terutama bagi siswa yang tidak memiliki android, terkendala jaringan dan
mungkin kurang minat dalam belajar karena kurang bimbingan orang tua. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan
kembali motivasi belajar para siswa dan kedatangan di sekolah pada hari pertama
tersebut bisa menjado momen yang mengesankan bagi mereka.
E. Rencana
Alur Pelaksanaan Program
Rencana
alur pelaksanaan program dari aksi nyata nilai dan peran guru penggerak ini
adalah:
1.
Berkoordinasi
dan berkomunikasi dengan Kepala Sekolah, menawarkan program untuk peningkatan
karakter toleransi dan menerima perbedaan serta keberagaman dalam bentuk
kegiatan-kegiatan bertema toleransi dan kerukunan.
2.
Berkoordinasi
dengan teman sejawat di sekolah tentang program yang akan dilaksanakan.
3.
Berkoordinasi
dan berkomunikasi dengan Komite Sekolah beserta orang tua siswa tentang program
yang akan dilaksanakan.
4.
Memfasilitasi
siswa untuk merencanakan, membuat program, melaksanakan program kerukunan dan
toleransi tersebut, dengan bimbingan guru.
5.
Membina
dan menuntun siswa dalam setiap kegiatan program tersebut agar menjadi teladan
dan pemimpin pembelajaran toleransi bagi siswa lainnya.
6.
Membudayakan
5 s (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) di lingkungan sekolah.
7.
Melibatkan
siswa dalam kegiatan kreasi seni siswa di hari normal kegiatan belajar
mengajar, dengan memberi kesempatan untuk menampilkan kreasi seni yang dipelajarinya.
Sebagai wujud penerapan saling menghargai, menumbuhkan rasa percaya diri, dan
sikap pantang menyerah.
8.
Saling
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tanpa memandang perbedaan.
9.
Melibatkan
peserta didik dalam kegiatan sekolah hijau dan sekolah ramah anak dengan
menjadi wali tanaman untuk satu jenis tanaman.
F. Peran
Pihak-pihak yang Terlibat
1.
Kepala Sekolah
a.
Memberikan teladan dalam bertoleransi di
sekolah.
b.
Membuat dan mendukung program sekolah
serta mengambil kebijakan yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
2.
Guru
a.
Berupaya menjadi role model bagi siswanya untuk bisa menjadi idola yang
didambakannya.
b.
Memberikan bimbingan pada peserta didik
dalam menjaga persatuan dan kesatuan di sekolah.
c.
Menumbuhkan sikap toleransi dalam
kegiatan pembelajaran dengan berorientasi pada siswa.
d.
Mendukung program sekolah yang berpihak
pada nilai-nilai kemanusiaan.
3.
Komite Sekolah
a. Mendukung
program sekolah yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
b. Menjadi
mitra (penghubung) yang baik antara pihak sekolah dan wali siswa, sehingga para
wali siswa merasa bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
4.
Orang Tua / Wali Siswa
a.
Mendukung program sekolah yang berpihak
pada nilai-nilai kemanusiaan.
b.
Bekerja sama dengan pihak sekolah dalam
menumbuhkan sikap toleransi anak di rumah.
G. Kesimpulan
Memberikan dorongan dalam memotivasi
instrinsik anak akan merubah hasil belajar anak dalam sikap dan pengetahuan
dengan berbagai cara di antaranya :
1.
Menanamkan sikap bersosialisasi dengan
lingkungan belajar dan lingkungan sekitar, dengan memberikan kebebasan pada
anak untuk berteman dengan siapa saja tanpa melihat perbedaan.
2.
Membangun rasa percaya diri anak,
tanamkan pada diri anak bila kekurangan jangan merasa rendah diri serta bila
memiliki kelebihan jangan tinggi hati. Kita berbhineka untuk bisa saling melengkapi.
3.
Tanamkan sikap bahwa perbedaan dan
keragaman itu anugrah yang indah. Aset hidup yang harus dijaga dengan sikap
toleran.
4.
Tanamkan karakter kebangsaan yang
berbhinneka, bangsa kita memiliki aneka khasanah budaya , suku, bahasa, adat
bahkan agama yang harus terus dijaga keberadaannya jangan sampai terkikis oleh
budaya luar.
5.
Lakukan
keteladanan guru yang bisa diikuti oleh anak ,bagaimana berkata ,
bersikap dan bertindak yang menunjukkan toleransi terhadap perbedaan dan
keberagaman.
Komentar
Posting Komentar